30 Persen pengrajin tahu tempe di Jateng bangkrut

30 Persen pengrajin tahu tempe di Jateng bangkrut
tempe. shutterstock

Kenaikan harga kedelai di pasaran menyebabkan sekitar 30% pengrajin tahu dan tempe di Provinsi Jawa Tengah bangkrut. Para pengrajin tahu tempe kelas menengah dan kecil adalah yang paling terkena imbasnya dari kenaikan harga kedelai.

?Pengrajin dengan produksi tahu dan tempe 30 kilogram ke bawah per hari banyak menghentikan usaha mereka,? ungkap Sekretaris Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) Provinsi Jateng, Rifai, di Semarang, Kamis (26/7).

Rifai bersama beberapa pengusaha dan pengurus Primer Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) dari kabupaten/kota mendatangi Disperindag Jateng. Kedatangan mereka diterima langsung Kepala Disperdinag Jateng, Ikhwan Sudrajat.

Rifai menyatakan dari total anggota Pukopti sebanyak 9.500 orang sekitar 30% telah menghentikan usaha atau gulung tikar.

"Indikasi dilihat dari turunnya anggota yang membeli kedelai dari semula 400 ton per hari menjadi 300 ton per hari. Selama ini pembeli kedelai terbanyak pengrajin kecil dengan produksi antara 15 kilogram-30 kilogram tahu dan tempe per hari,? jelasnya.

Rifai yang juga Wakil Ketua Primkopti Kendal menyatakan harga kedelai yang mencapai Rp8.000 per kilogram memberatkan pengrajin menengah dan kecil.

"Kami mendesak pemerintah memberikan subsidi pembelian kedelai kepada pengrajin tahu dan tempe. Kami minta subsidi pembelian kedelai antara Rp 1.500 per kilogram sampai Rp 2.000 per kilogram. Idealnya harga kedelai di bawah Rp7.000 per kilogram,? tegasnya.

Rifai menyatakan dirinya telah menerima surat dari Puskopti pusat untuk melakukan mogok nasional. ?Tanpa mogok saja sudah banyak yang berhenti produksi,? katanya.

Kepala Disperindag Jateng, Ikhwan Sudrajat menyatakan terkait tuntutan para pengrajin tempe dan tahu ini akan  segera menyampaikan kepada Gubernur Jateng dan Kementerian Perdagangan pusat.

?Subsidi menyangkut masalah anggaran dana cukup besar yang menjadi kewenangan dari pemerintah pusat. Selain pemberian subsidi, langkah yang bisa diambil pemerintah dengan membebaskan bea masuk kedelai impor. Pembebasan bea masuk impor kedelai akan diberlakukan awal Agustus sampai Desember 2012,? jelasnya.

Ikhwan menambahkan perlu segera diambil langkah untuk membantu pengrajin tahu dan tempe di Jateng karena merupakan penyangga nasional. Sampai saat ini Jateng memberikan kontribusi 70% dari total produksi tahu dan tempe nasional.

sumber

0 comments "30 Persen pengrajin tahu tempe di Jateng bangkrut", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment